Sabtu, 06 Oktober 2012
FLAVONOID PADA TUMBUHAN CERMAI
Flavonoid merupakan kandungan khas tumbuhan hijau dengan mengecualikan
alga. Flavonoid sebenarnya terdapat pada semua bagian tumbuhan termasuk daun,
akar, kayu, kulit, tepung sari, nectar, bunga, buah, dan biji. Penyebaran jenis
flavonoid pada golongan tumbuhan yang terbesar, yaitu angiospermae (Markham,
1988)
Segi penting dari penyebaran flavonoid dalam tumbuhan ialah adanya
kecenderungan kuat bahwa tetumbuhan yang secara taksonomi berkaitan akan
menghasilkan flavonoid yang jenisnya serupa. Jadi, informasi yang berguna tentang
jenis flavonoid yang mungkin ditemukan pada tumbuhan yang sedang ditelaah sering
kali dapat diperoleh dengan melihat pustaka mengenai telaah flavonoid terdahulu
dalam tumbuhan yang berkaitan, misalnya dari marga atau suku yang sama
(Markham, 1988).
Pada tumbuhan tinggi, flavonoid terdapat baik dalam bagian vegetatif maupun
dalam bunga. Sebagai pigmen bunga flavonoid berperan jelas dalam menarik burung
dan serangga penyerbuk bunga. Beberapa flavonoid tak berwarna, tetapi flavonoid
yang menyerap sinar UV barangkali penting juga dalam mengarahkan serangga.
Beberapa kemungkinan fungsi flavonoid untuk tumbuhan yang mengandungnya
adalah pengaturan tumbuh, pengaturan fotosintesis, kerja antimikroba dan antivirus,
dan kerja terhadap serangga (Robinson, 1995). Sifat berbagai golongan flavonoid.
Aglikon flavonoid adalah polifenol dan karena itu mempunyai sifat kimia
senyawa fenol, yaitu bersifat agak asam sehingga dapat larut dalam basa. Karena
mempunyai sejumlah gugus hidroksil yang tak tersulih, atau suatu gula, flavonoid
merupakan senyawa polar dan seperti kata pepatah lama suatu golongan akan
melarutkan golongannya sendiri, maka umumnya flavonoid larut cukupan dalam
11
pelarut polar seperti etanol (EtOH), metanol (MeOH), butanol (BuOH), aseton,
dimetilsulfoksida (DMSO), dimetilformamida (DMF), air, dan lain-lain. Sebaliknya,
aglikon yang kurang polar seperti isoflavon, flavanon, dan flavon serta flavonol yang
termetoksilasi cenderung lebih mudah larut dalam pelarut seperti eter dan kloroform
(Markham, 1988).
^Kandungan Kimia Tumbuhan Ceremai
Kandungan kimia yang terdapat pada tumbuhan ceremai adalah sebagai
berikut: daun, kulit batang dan kayu ceremai mengandung saponin, flavonoid, tanin,
dan polifenol. Akar mengandung saponin, asam galus, zat samak, dan zat beracun
(toksik). Sedangkan buah mengandung vitamin C (Dalimartha, 1999).
^Manfaat Tumbuhan Ceremai
Daun ceremai berkhasiat untuk batuk berdahak, menguruskan badan, mual,
kanker, dan sariawan. Kulit akar berkhasiat untuk mengatasi asma dan sakit kulit. Biji
berkhasiat untuk mengatasi sembelit dan mual akibat perut kotor (Dalimartha, 1999).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Flavonoid merupakan kandungan khas tumbuhan hijau,kecuali alga. mengapa demikian? apa saja yang dapat mempengaruhi adanya senyawa flavonoid pada tumbuhan ?
BalasHapusAkar mengandung saponin, asam galus, zat samak, dan zat beracun(toksik). nah yang saya membingungkan,bagaimana bisa kulit akarnya mengatasi sembelit dan mual bagi perut kotor ? sedangkan pada akar mengandung senyawa flavonoid dan juga zat beracun... adakah pengaruh/efek sampingnya?
Jika berdasarkan pada pengujian dilaboratorium, adanya senyawa flavonoid diketahui berdasarkan beberapa uji berikut :
BalasHapusKromatografi
Flavonoid berupa senyawa fenol, karena itu warnanya berubah biladitambah basa atau atau amonia; jadi mereka mudah dideteksi padakromatogram atau larutan.2,7Deteksi paling sederhana jika senyawamenunjukkan penyerapan di daerah UV gelombang pendek (254nm) ataujika senyawa tersebut dapat dieksitasi ke fluoresensi radiasi UV gelombang4 panjang (365 nm)11.
Spektroskopi Serapan Ultraviolet - Tampak (UV- Vis).Spektrum flavonoid biasanya
ditentukan dengan pelarut metanol atau etanol. Spektrum khas terdiri atas2 maksima pada rentang 240– 280 nm (pita II) dan 300 – 550 nm (pita I).Kedudukan yang tepat dan kekuatan nisbi maksima tersebut memberikaninformasi yang berharga mengenai sifat flavonoid dan pola oksigensainya.
Pada identifikasi flavanoid Spektroskopi Resonansi Magnet Inti (RMI – 1H )digunakan khas untuk :a. Penentuan pola oksigenasi (pada ketiga lingkar)b. Penentuan jumlah gugus metoksi (dan kedudukannya)c. Pembedaan isoflavon, flavonon, dan dihidroflavonold. Penentuan jumlah gula yang ada (dan penentuan apakah ikatannyaα – atau β )e. Pendeteksian rantai samping hidrokarbon seperti –CH3 yang terikatpada C dan prenil yang terikat pada C (atau O).
Spektroskopi Massa (SM)
Spektroskopi inframerah digunakan untuk mengukur penyerapan radiasiinframerah atau tingkat vibrasi dan rotasi dalam molekul dari senyawatertentu. Spektroskopi massa pada flavonoid digunakan khas untuk :a. Penentuan bobot molekulb. Menetapkan penyebaran penyulih pada cincin A dan cincinBc. Menentukan sifat dan titik ikatan gula pada C - dan O-glikosida flavonoidPrasyarat yang harus dipenuhi agar SM berhasil ialah flavonoid dapatmenguap pada keadaan hampa udara dalan spektrometer massa.
http://www.scribd.com/doc/52161240/Flavonoid-Pada-Tumbuhan
menurut saya yang dijadikan obat sembelit pada tumbuhan ceremai adalah biji cermai dan daun cermai itu sendiri.
HapusBiji berkhasiat untuk mengatasi: Sembelit dan mual akibat perut kotor.
Cara Pemakaian
Sembelit
Siapkan biji ceremai sebanyak ¾ sendok teh, dicuci lalu digiling sampai halus. Seduh dengan ½ cangkir air panas. Sewaktu masih hangat tambahkan 1 sendok makan madu, aduk sampai merata kemudian diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.
Siapkan daun ceremai segar sebanyak 3 g, dicuci lalu ditumbuk halus. Seduh dengan ½ gelas air panas, lalu didinginkan. Hasil seduhan diminum sekaligus bersama ampasnya.
Asma
Siapkan biji ceremai sebanyak 6 biji, bawang merah 2 butir, akar kara (Dolichos laolab) ¼ genggam, buah lengkeng (Nephelium longanum; Euphoria longana) 8 butir, dicuci lalu ditumbuk seperlunya. Bahan-bahan tersebut lalu direbus dengan 2 gelas air bersih sampai tersisa 1 ½ gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum dengan air gula secukupnya. Sehari 2 kali, masing-masing ¾ gelas.
Kanker
Siapkan daun ceremai yang masih muda sebanyak ¼ genggam, daun belimbing 1/3 genggam, bidara upas ½ jari, gadung cina ½ jari, gula enau 3 jari, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya. Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai tertinggal kira-kira ¾ bagian. Setelah dingin disaring, siap ntuk diminum. Sehari 3 kali, masing-masing cukup ¾ gelas.
Melangsingkan badan
Minum air rebusan daun ceremai. Obat ini bekerja kuat, jangan menggunakan dalam angka waktu lama.
Catatan
Cairan akar beracun. Sebaiknya tidak menggunakan akar ceremai untuk pengobatan
http://tanaman-obattradisional.blogspot.com/
menurut artikel yang saya baca :
BalasHapusFlavononid merupakan produk yang dihasilkan melalui
metabolit sekunder. Menurut Verpoorte dan Alfermann (2000)
metabolit sekunder merupakan produk yang dihasilkan oleh
suatu organisme sebagai respon terhadap lingkunganya.
Sehingga kondisi lingkungan mempengaruhi kadar produk
metabolit (flavonoid) dalam tanaman tersebut. Selain faktor
cahaya (radiasi UV-C), faktor lingkungan yang mempengaruhi
produksi flavonoid dalam tanaman adalah ketersediaan air
dalam tanah. Menurut Rozema (2000) flavonoid tersimpan dan
dapat larut di dalam cairan vakuola.
lebih jelas dapat dibaca disini :
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/36264/Makalah%20Seminar%20tri%20utami.pdf?sequence=1
saya sangat setuju dengan pendapat saudara saprizal...
BalasHapusyang mempengaruhi senyawa flavonoid pada tumbuhan adalah
pada pigmen tumbuhan yang paling penting untuk warna bunga yang memproduksi pigmentasi kuning atau merah/biru di kelopak yang dirancang untuk menarik pollinator hewan.
Flavonoid dikeluarkan oleh akar tanaman bantuan host mereka '' Rhizobia'' dalam tahap infeksi mereka hubungan simbiotik dengan kacang-kacangan seperti kacang polong, kacang, Semanggi, dan kedelai. Rhizobia yang tinggal di tanah dapat merasakan flavonoid dan ini memicu sekresi mengangguk faktor, yang pada gilirannya diakui oleh tanaman dan dapat menyebabkan akar rambut deformasi dan beberapa tanggapan selular seperti ion fluks dan pembentukan nodul akar. Mereka juga melindungi tanaman dari serangan dengan mikroba, jamur dan serangga.
http://www.news-medical.net/health/What-are-Flavonoids-%28Indonesian%29.aspx
Untuk melihat ada tidaknya suatu senyawa dapat di lakukan dengan uji fitokimia
BalasHapusUji fitokimia adalah uji yang digunakan untuk mengetahui hasil metabolit sekunder serta ada tidaknya komponen-komponen bioaktif yang terdapat pada uji sampel. Cara ini digunakan untuk mendeteksi senyawa bahan baku berdasarkan golongannya. Sebagai informasi awal dalam mengetahui senyawa kimia apa yang mempunyai aktivitas biologi dari suatu bahan baku. Informasi yang diperoleh dari pendekatan ini juga dapat digunakan untuk keperluan sumber bahan yang mempunyai nilai ekonomi. Metode yang telah dikembangkan dapat mendeteksi adanya golongan senyawa alkaloid, flavonoid, steroid/triterpenoid, saponin (uji busa), uji Molisch, uji Benedict, uji Biuret dan uji Ninhidrin.
http://anggafabanyo.blogspot.com/2011/12/komponen-bioaktif-sotong-sepia-sp.html
berdasarkan artikel yang saya baca yang di gunakan untuk obat sembelit dari buah cermai adalah bagian biji dan daun nya yaitu dengan cara :
BalasHapusSiapkan biji cermai sebanyak 3/4 sendok teh, dicuci lalu digiling sampai halus. Seduh dengan 1/2 cangkir air panas. Sewaktu masih hangat tambahkan 1 sendok makan madu, aduk smapai merata kemudian diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.
Siapkan daun cermai segar sebanyak 3 gram, dicuci lalu ditumbuk jalus. Seduh dengan 1/2 gelas air panas, lalu didinginkan. hasil seduhan diminum sekaligus bersama ampasnya.
http://daengmatterru.blogspot.com/2012/02/khasiat-buah-cermai.html
minta tolong, berapa kadar flavonoid pada daun ceremai?.mksh
BalasHapus