Kamis, 08 November 2012

MID KIMIA BAHAN ALAM

MID KIMIA BAHAN ALAM
Nama :    Siti Raihan
NIM :    RRA1C110002
“Hubungan Struktur dan Kereaktifan Senyawa Kumarin Terhadap Suatu Penyakit yang disebabkan oleh rhinovirus dengan penghambatan”.
Penghambatan yang dilakukan senyawa kumarin pada virus diduga terjadi melalui penghambatan sintesa asam nukleat (DNA atau RNA). Diketahui bahwa virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui proses :
Tubuh kita selalu diserang oleh berbagai macam karsinogen dan radikal bebas yang ada disekeliling kita.Karsinogen ini menyerang DNA, maka yang tubuh melakukan perlawanan, prajurit-prajurit terbaik (sel darah putih) berusaha memusnahkan sang perusak tersebut. Namun disaat daya tahan tubuh melemah,  virus ini sulit dilumpuhkan. Adanya senyawa Kumarin ini yang memiliki rumus struktur  :


Rumus struktur senyawa yang mengandung glioksida  yang  dapat berikatan dengan asam nukleat sehingga mempengaruhi asam nukleat dalam sintesis protein atau metabolisme asam nukleat.Hal ini mengakibatkan virus tidak mendapat suplai nutrisi untuk kelangsungan hidupnya dan lama-lama akan mati (tidak aktif) didalam tubuh.

“Uraian dan Contoh Dimana Letak Peran Penting Suatu Metabolit Sekunder Dalam Suatu Tumbuhan”.
Metabolit sekunder adalah senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang unik atau berbeda-beda antara spesies yang satu dan lainnya.. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja atau pada fase-fase tertentu. Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit, menarik polinator, dan sebagai molekul sinyal. Singkatnya, metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksi dengan lingkungannya.
Sebagian besar tanaman penghasil senyawa metabolit sekunder memanfaatkan senyawa tersebut untuk mempertahankan diri dan berkompetisi dengan makhluk hidup lain di sekitarnya. Tanaman dapat menghasilkan metabolit sekunder (seperti: quinon, flavonoid, tanin, dll.) yang membuat tanaman lain tidak dapat tumbuh di sekitarnya. Hal ini disebut sebagai alelopati. Berbagai senyawa metabolit sekunder telah digunakan sebagai obat atau model untuk membuat obat baru, contohnya adalah aspirin yang dibuat berdasarkan asam salisilat yang secara alami terdapat pada tumbuhan tertentu. Manfaat lain dari metabolit sekunder adalah sebagai pestisida dan insektisida, contohnya adalah rotenon dan rotenoid.
Contohnya pada Senyawa Golongan Terpenoid :
Terpenoid merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan dan terutama terkandung pada getah dan vakuola selnya. Pada tumbuhan, senyawa-senyawa golongan terpena dan modifikasinya, terpenoid, merupakan metabolit sekunder. Terpena dan terpenoid dihasilkan pula oleh sejumlah hewan, terutama serangga dan beberapa hewan laut. Terpenoid dan terpenoid menyusun banyak minyak atsiri yang dihasilkan oleh tumbuhan. Kandungan minyak atsiri memengaruhi penggunaan produk rempah-rempah, baik sebagai bumbu, sebagai wewangian, serta sebagai bahan pengobatan, kesehatan, dan penyerta upacara-upacara ritual. Nama-nama umum senyawa golongan ini seringkali diambil dari nama minyak atsiri yang mengandungnya. Lebih jauh lagi, nama minyak itu sendiri diambil dari nama (nama latin) tumbuhan yang menjadi sumbernya ketika pertama kali diidentifikasi. Sebagai misal adalah citral, diambil dari minyak yang diambil dari jeruk (Citrus). Contoh lain adalah eugenol, diambil dari minyak yang dihasilkan oleh cengkeh (Eugenia aromatica).
“Gagasan Tentang Ide Suatu Senyawa Bisa Diisolasi dan Purifikasi.”
Suatu senyawa dapat diisolasi dengan berbagai metode contohnya fitokimia, maserasi, perkolasi dan sebagainya. Dari isolasi tersebut disesuaikan dengan karakterisasi senyawanya baik ketika diuji (direaksikan) dengan reagent dan sebagainya. Tujuan yang ingin diisolasi contohnya isolasi suatu senyawa yang terkandung dari suatu tanaman. Termasuk golongan senyawa flavonoid, steroid,alkaloid atau terpenoid kah...Gugus yang mana yang berperan aktif dalam suatu susunan senyawa tersebut.... Dari hasil percobaan isolasi dan purifikasi ini dapat diketahui karakterisasi senyawa tersebut sehingga dapat diidentifikasi dan diketahui kegunaannya.
Contohnya :
 
Pada tanaman rengas, diekstraksi dengan metode maserasi, atau dll. Kemudian diuji dengan TLC atau GC untuk mengetahui kandungan dari tubuhannya. Diketahui senyawa yang diuji pada tanaman rengas adalah Galoktekin. Untuk mengetahui Galoktekin ini terletak pada daun, batang,bunga atau akar, maka setiap komponen tubuhan diekstrak dan dilakukan pengisolasian senyawa yang terkandung kemudian dari karakterisasi senyawa galoktekin,tiap komponen ini dapat diuji dengan berbagai pereaksi. Kemudian baru dapat diidentifikasi
.
“Gagasan Suatu Senyawa Bahan Alam Dapat Diketahui Jalur Biosintesisnya.”
SINTESIS TERPENOID
Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan struktur yang besar dalam produk alami yang diturunkan dan unit isoprene (C5)yang bergandengan dalam model kepala ke ekor, sedangkan unit isoprene diturunkan dari metabolism asam asetat oleh jalur asam mevalonat (MVA). Adapun reaaksinya adalah sebagai berikut:

 

Gambar 1 Jalur Asetat dalam Pembentukkan IPP yang Merupakan Batu Bata Pembentukkan Terpenoid Via Asam Mevalonat.
    Secara umum biosintesa dari terpenoid dengan terjadinya 3 reaksi dasar, yaitu:
1.    Pembentukan isoprene aktif berasal dari asam asetat melalui asam mevalonat.
2.    Penggabungan kepala dan ekor dua unit isoprene akan membentuk mono-, seskui-, di-. sester-, dan poli-terpenoid.
3.    Penggabungan ekor dan ekor dari unit C-15 atau C-20 menghasilkan triterpenoid dan steroid.
Mekanisme dari tahap-tahap reaksi biosintesis terpenoid adalah asam asetat setelah diaktifkan oleh koenzim A melakukan kondensasi jenis Claisen menghasilkan asam asetoasetat.
    Senyawa yang dihasilkan ini dengan asetil koenzim A melakukan kondensasi jenis aldol menghasilkan rantai karbon bercabang sebagaimana ditemukan pada asam mevalinat, reaksi-reaksi berikutnya adalah fosforialsi, eliminasi asam fosfat dan dekarboksilasimenghasilkan  isopentenil (IPP) yang selanjutnya berisomerisasi menjadi dimetil alil piropospat (DMAPP) oleh enzim isomeriasi. IPP sebagai unti isoprene aktif bergabung secara kepala ke ekor dengan DMAPP dan penggabungan ini merupakan langkah pertama dari polimerisasi isoprene untuk menghasilkan terpenoid.
    Penggabungan ini terjadi karena serangan electron dari ikatan rangkap IPP terhadap atom karbon dari DMAPP yang kekurangan electron diikuti oleh penyingkiran ion pirofosfat yang menghasilkan geranil.pirofosfat (GPP) yaitu senyawa antara bagi semua senyawa monoterpenoid.
    Penggabungan selanjutnya antara satu unti IPP dan GPP dengan menaisme yang sama menghasilkan Farnesil pirofosfat (FPP) yang merupakan senyawa antara bagi semua senyawa seskuiterpenoid. Senyawa diterpenoid diturunkan dari Geranil-Geranil Pirofosfat (GGPP) yang berasal dari kondensasi antara satu unti IPP dan GPP dengan mekanisme yang sama. Mekanisme biosintesa senyawa terpenoid adalah sebagai berikut:

 


Gambar 2 Mekanisme Biosintesa Senyawa Terpenoid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar